“Pagi
ini aku ke kost. Aku sempat BBM kamu tadi malam tapi kamu nggak balas. Aku
pikir kamu marah. Terus aku coba telepon tapi nggak ada respon. Yasudah, aku
putuskan langsung berangkat kesana. Selama di perjalanan km nggak balas telepon
atau BBMku.aku sempat mikir negatif. Mungkin kamu lagi asyik sama Milly. Aku
nggak mau tahu, aku pengen ketemu kamu. Sampai di kamar kost, aku lihat lampu
kamar nyala. Aku gedor – gedor nggak ada yang buka. Akhirnya aku dobrak. Dan
aku nemuin kamu tergeletak di bawah, dekat muntahan di kamar mandi.”.
Dia berhenti sejenak. Kulihat paras
wajahnya seperti kecapekan. Mataku pun masih lemah memandangnya karena pusing
yang teramat sangat ini.
“Langsung aja aku bawa kau kesini
naik motor. Mana aku harus repot pakai iketan segala lagi biar kamu
nggak jatuh. Kan kamu lagi pingsan. Untungnya sampai juga disini..”
Dia
nyerocos dengan gayanya yang khas. Mataku sayu melihatnya. Merasa tak mendapat
respon apa – apa dariku, dia menatapku. Kalimat lain yang sudah siap meluncur
dari bibirnya, tertahan disana.
“Sorry..udah,
kamu istirahat ya. Tadi aku telepon Milly. Dia panik juga. Sengaja nggak aku
telepon tadi malam. Dia bakal lebih panik. Lagian apa yang mau dibilang Milly
ke orang tuanya? Izin jalan sama teman jam segitu jelas nggak mungkin. Tadi
udah kuminta nggak panik dan santai aja berangkat ke sini.”
“Makasih..”,
jawabku lirih.
Dia
betulkan posisi selimutku kembali. Dia ambil botol air mineral di meja dan
menawariku minum. Tapi aku malas. Rasanya badanku lemas. Bibirku terasa kering.
Kusentuh dengan tangan kanan, kurasakan keringnya bibir dan sesuatu yang
sedikit basah. Bibirku ternyata berdarah.
“Bibirmu
pecah – pecah. Sebenarnya aku penasaran, kamu habis ngapain seharian kemarin.
Tapi nanti bisa kamu ceritakan kalau sudah mendingan. Istirahat aja. Analisis
laboratorium keluar malam ini. Semoga penyakitmu nggak parah.”, kata Nathan.
Aku
mengangguk, mencoba kembali menutup mataku. Seumur hidup aku tak pernah
merasakan pusing seluar biasa ini dan sakitnya perut semelilit ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar